Berbagai perusahaan
rekayasa mesin berusaha membuat sumber penggerak dengan efisien kerja makin
tinggi. Targetnya, irit konsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan.
Berbagai cara pun
dilakukan. Paling populer dan sudah bisa dimanfaatkan saat ini adalah membuat
mobil hibrida: mengawinkan motor bakar dengan motor listrik.
Kendati demikian,
terutama untuk motor bakar, perusahaan rekayasa terus mengembangkan mesin yang
makin efisien. Salah satu yang banyak dibicarakan para ahli teknik dan
dipublikasi media otomotif adalah mesin bensin 5-langkah yang dikembangkan oleh
Ilmor, Inggris.
Juga dijelaskan, mesin
ini dikembangkan dari konsep lima langkah yang ditemukan oleh Gerhard Schmitz.
Reputasi Ilmor memang
tidak diragukan lagi. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Mercedes-Benz
dan diandalkan sebagai pemasok mesin tim F1 McLaren-Mercedes juga tak
henti-hentinya memublikasikan mesin 5-langkah hasil pengembangannya.
Bahkan, mesin ini juga
diikutkan pada berbagai pameran agar publik memahami cara kerjanya. Maklum,
selama ini mesin yang digunakan secara umum adalah 4 dan 2 langkah.
Kinerja
Setelah mendapatkan
perhatian dari media otomotif sejak Mei lalu, minggu pertama Agustus, Ilmor
kembali merilis hasil terbaru dari pengembangan mesin 5-langkah tersebut.
Dikatakan, kinerja mesin 3 silinder, 700 cc plus turbocharger, kemampuannya
luar biasa: tenaga 130 PS dan torsi 165 Nm.
Tanpa memberikan
detail, pada putaran berapa tenaga dan torsi tersebut diperoleh, Ilmor malah
mengatakan, bila dikembangkan lebih lanjut, terutama bagian katup dan komponen
pendukung lainnya, tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 150 PS. Hebat!
Cara
kerja
Konstruksi mesin sama
dengan mesin 4-langkah konvensional. Ada katup dan penggerak katup (poros kem)
di kepala silinder, double overhead camshaft (DOHC).
Konfigurasi 3-slinder
merupakan bagian langsung dari siklus kerja 5 langkah mesin ini. Silinder
tengah, diameternya lebih besar dibandingkan dengan dua lainnya yang berada di
sampingnya. Proses kerjanya juga berbeda. Silinder tengah dan pinggir saling
berhubungan dengan saluran buang dan isapnya.
Dua silinder pinggir
berdiameter sama, melakukan proses kerja 4-langkah konvensional. Adapun
silinder tengah bekerja dengan siklus 2-langkah. Silinder pinggir bertekanan
tekanan tinggi (high pressure). Sebaliknya, silinder tengah bertekanan rendah
(low pressure).
Silinder pinggir secara
bergantian menyalurkan gas buangnya ke silinder tengah atau tekanan rendah. Di
silinder tengah, gas buang tersebut dibakar lagi dengan siklus kerja dua
langkah.
Dengan konfigurasi
tersebut, cara menggerakkan katup silinder tekanan tinggi dan rendah berbeda.
Nokken as atau poros
kem silinder tengah memiliki putaran yang sama dengan poros engkol
(crankshaft). Adapun pada silinder tekanan tinggi, nokken as berputar setengah
poros engkol.
Cukup menarik, pada
silinder tekanan rendah, perbandingan kompresi dan ekspansi bisa berubah.
Dengan cara ini, bisa dipilih perbandingan optimum.
Seefisien diesel
Konsep 5-langkah
bekerja dengan perbandingan kompresi tinggi seperti mesin diesel. Karena itu,
efisiensi kerjanya sama dengan mesin diesel mutakhir, common rail.
Keunggulannya, emisi NOx lebih rendah.
Sebenarnya bila
diteliti, konsep dasarnya mirip dengan siklus Atkinson yang digunakan Toyota
pada Prius. Dalam hal ini, Toyota lebih unggul dari proses pembuatan mesin
karena tetap memanfaatkan teknologi konvensional dan VVT-i.
Kehebatan mesin Ilmor,
kendati kapasitasnya 700 cc, kemampuan menghasilkan tenaga sama dengan mesin
1,8 liter 4-langkah. Konsumsi bahan bakar minimum, brake specific fuel
consumption (BSFC) lebih baik dari 215 g/kWh. Mesin ini menggunakan injeksi
langsung, plus turbocharger.
Ilmor berharap, mesin
ini digunakan pada mobil hibrida, baik yang bekerja secara seri, paralel, atau
kombinasi. Sekarang, mesin tersebut akan diujicobakan langsung pada mobil.
Ilmor pun gencar mencari mitra OEM sebagai pemasok mesin.
Di lain hal, pengamat
teknologi mesin menilai, konstruksi mesin 5-langkah Ilmor ini cukup sederhana.
Pasalnya, jumlah silinder dan katup lebih sedikit. Silinder tengah, dengan
ekspansi lebih besar, kerugian gesek internalnya lebih rendah. Begitu juga
kerugian panasnya. Tinggi efisiensi, jadi lebih baik kerjanya.
Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2009/08/21/13242048/mesin.5-langkah.700.cc.130.ps
Tidak ada komentar:
Posting Komentar