Senin, 26 Desember 2011

Gerakan Pemuda Indonesia


Tema : Pemuda dan Sosialisasi

Dalam era modern, tantangan hidup yang keras dan sulit diikuti oleh beberapa jenis dinamika dan gangguan. Banyak isu yang kontroversial mengancam keharmonisan kehidupan kita. Mereka mulai dari masalah politik dengan terorisme, dari satu budaya ke pelecehan seksual, dan dari ekonomi untuk pendidikan. Masalah-masalah ini sangat berbahaya bagi generasi muda Indonesia. Bagi mereka yang tidak dapat bertindak dengan bijaksana bisa melakukan hal-hal ekstrim untuk berjuang untuk keseimbangan norma. Namun, bagi mereka yang individualis, mereka hanya tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekitar mereka.Kedua sikap adalah karakteristik khusus dari idealisme generasi muda. Di tangan lain, generasi muda adalah komponen emas bangsa yang menentukan perbaikan bangsa itu sendiri. Kesadaran generasi muda terhadap situasi apapun dalam masyarakat memiliki peran sentral sebagai motor transformasi dan agen perubahan. Oleh karena itu, berikut adalah tantangan yang harus kita hadapi dan bagaimana kita mengatasi situasi-situasi dengan benar.

1.     Pertama

Kehidupan modern telah ditetapkan generasi muda seperti baru-elit masyarakat. Posisi ini membawa mereka ke kehidupan hedonisme. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani (Hedone "kenikmatan" + isme). Sebenarnya, hedonisme adalah keyakinan mana mendapatkan kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Dengan kata lain, hedonis memahami apa yang menyebabkan kesenangan adalah hak. Generasi muda yang individualistis diformulasikan dengan mudah ke dalam hedonisme karena mereka hanya merindukan rasa kesadaran sosial. Mereka menutup mata mereka terhadap situasi yang berkembang di masyarakat. Mereka hanya percaya bahwa hal-hal penting dalam hidup adalah menikmati hidup dengan penuh kesenangan. Pada kenyataannya, kita jarang melihat mereka dalam kehidupan sosial misalnya; gotong royong (saling membantu) kegiatan hampir tidak ditemukan peran aktif dari mereka. Sebenarnya, kegiatan ini tidak mendapatkan signifikan secara langsung tetapi memiliki beberapa berharga signifikan implisit untuk bersosialisasi di masyarakat.

2.     Kedua

Pragmatisme adalah hal lain yang berbahaya bagi generasi muda kita. Pragmatisme adalah cara berpikir dalam cara yang praktis yang sesuai kondisi saat ini daripada mengikuti teori tetap, ide atau aturan. Mereka menganggap bahwa standar kebenaran adalah apa yang paling memberikan kontribusi maksimal terhadap manusia dalam perjalanan terpanjang. Selain itu, mereka tidak mengambil memperhatikan hal-hal yang menghilang dan cenderung untuk perawatan benda-benda fisik. Pada prinsipnya, mereka mencoba untuk mewujudkan apa-apa walaupun mereka tidak dapat terwujud. Jika hal-hal tidak dapat terwujud, mereka menyangkal kebenaran konsep-konsep. 

Berdasarkan tantangan yang telah disebutkan di atas, kita harus memahami rumus sehingga kita dapat menentukan beberapa merespon di atasnya tepat. Pada dasarnya, semua situasi adalah representasi dari kekecewaan masyarakat karena tekanan kehidupan. Itu membuat seperti kondisi yang tidak sesuai dengan beberapa norma dalam masyarakat. Menurut filosofi orang Jawa, menjadi manusia sejati, kita harus memiliki sikap yang benar (bener) dan sikap yang sesuai (pener) di semua bagian dari kehidupan kita. Dengan kata lain, kita seharusnya menyadari bahwa segala sesuatu tidak hanya masalah kebenaran, tetapi juga dimensi kesesuaian. Oleh karena itu, kita, sebagai generasi muda, harus menjadi generasi yang bijaksana sehingga kita tidak dapat dirumuskan oleh hedonisme dan pragmatisme. 

Kesimpulannya, demi semangat gerakan pemuda indonesia, mari kita memiliki sikap yang baik terkait dengan kebenaran dan ketepatan dalam semua bagian dari kehidupan kita. Selain itu, kami harus mengatakan secara singkat bahwa semangat generasi muda Indonesia adalah semangat terhadap hedonisme dan pragmatisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar